data skripsi

14/12/2011 02:41

perancangan dan pembuatan alat bantu gerak isyarat bagi tuna rungu berbasis PC

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Seperti juga di dalam pendidikan pada umumnya pendidikan kaum tuna rungu sangat memerlukan  sarana pendidikan. Manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Salah satu proses berinteraksi tersebut adalah komunikasi. Pada umumnya , berkomunikasi dengan berbicara dianggap sabagai ciri khas manusia sebagai makhluk sosial. Penyandang tuna rungu, karena tidak dapat menggunakan indera pendengarannya secara penuh, sulit mengembangkan kemampuan berbicara sehingga hal itu menjadi kendala dalam berkomunikasi dan mungkin akan menghambat perkembangan kepribadian, kecerdasan dan penampilan sebagai mkhluk sosial.

Di dalam proses pendidikan tersebut, komukasi sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian pendidikan. Khusus bagi anak tuna rungu, komukasi total merupakan sistem komukasi yang paling efektif karena selain menggunakan sistem komunikasi secara lisan, juga dilengkapi bahasa isyarat. Mengingat begitu besar peran pendidik, dalam hal ini harus memberikan gerak isyarat dan mengartikan dalam bentuk tulisan di papan tulis. Dan juga kita sebagai orang awam juga menemui kesulitan dalam menterjemahkan setiap kode isyarat yang ditujukan pada kita.

Untuk itu diperlukan suatu alat atau sistem yang mempermudah proses penterjemahan yang dapat langsung dimengerti dari setiap kode isyarat yang ditunjukkan. Dimana dengan alat atau sitem ini setiap kode dari tangan yang berupa bahasa isyarat dapat langsung di tampilkan pada monitor komputer yang dapat diolah sesuai dengan kebutuhan

  1. Rumusan Masalah

Selama ini hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui dan mengerti tentang bahasa isyarat, padahal ini sangat penting bagi kita khususnya kalau kita mau berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.

Berangkat dari latar belakang di  atas maka permasalahan yang akan diangkat adalah :

  1. Bagaimana merancang  alat sensor sederhana sehingga dapat menangkap setiap gerakan isyarat untuk ditampilkan dalam bentuk visual.
  2. Bagaimana implementasi sistem/alat yang sudah diinterfacekan dengan PC sehingga dapat menterjemahkan kode bahasa isyarat dengan jari tangan untuk ditampilkan  pada layar monitor.
  3. Bagaimana membuat program yang dapat difungsikan untuk menampilkan terjemahan kode bahasa isyarat.

 

  1. Tujuan

Adapun tujuan yang dicapai dari skripsi  ini adalah sebagai berikut:

  1. Membuat alat yang mengubah kode bahasa isyarat dengan jari tangan untuk ditampilkan pada layar monitor dan kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan.
  2. Menerapkan teknologi komputerisasi melalui bahasa pemrograman guna membantu para penyandang tuna rungu dan kita manusia normal untuk mudah mempelajari bahasa isyarat dengan jari tangan.
  3. Mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran bahasa isyarat.

 

  1. Batasan Masalah

Dalam perencanaan dan pembuatan sistem/alat ini perlu adanya batasan masalah yang digunakan sebagai ruang lingkup pembahasan antara lain :

  1. Program ini hanya memberikan tampilan di monitor dalam bentuk character (Abjad A-Z, bilangan 1-10).

 

  1. Program interpretasi ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0

 

  1. kode bahasa isyarat dilakukan dengan satu tangan dengan menggunakan sarung tangan yang telah dirangkai dengan sensor.
  2. Merupakan sarana tak langsung.

 

  1. Metodologi

Dalam pengerjaan skripsi ini penulis menggunakan metode:

  1. Study Literatur

Mempelajari, mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi penulisan skripsi.

  1. Perancangan Hardware dan Software

Merencanakan pembuatan peralatan yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak serta diusahakan dengan menggunakan komponen yang mudah didapat di pasaran.

  1. Pembuatan  Hardware dan Software

Membuat suatu alat yang diinterfacekan ke PC melalui perangkat lunak sehingga menampilkan character dari setiap kode bahasa isyarat.

  1. Test dan Uji Coba

Melakukan beberapa pengujian dari sistem/alat yang telah dibuat untuk mengetahui kehandalan sistem kerja, serta menganalisa hasil dari uji coba tersebut.

  1. Pengambilan Kesimpulan

Dalam bagian akhir pembuatan alat maka dibuatlah sebuah laporan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teori yang mendukung dalam pembuatan alat tersebut yang telah dikerjakan secara keseluruhan.

 

1.6 Sistematika penulisan

            Pada penulisan skripsi ini dijelaskan dan dibahas secara terperinci dari seluruh sistem yang dibuat. Tiap bab mengarahkan pembaca untuk bisa mengerti permasalahannya.

 

            Adapun sistematika penulisan bab-bab pada buku ini adalah sebagai berikut:

 

BAB I              : PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang permasalahan yang ada, batasan           masalah, tujuan, metodologi, relevaansi, dan manfaat dari penulisan skripsi ini.

BAB II                        : DASAR TEORI

Semua dari teori dasar yang diperlukan untuk penulisan skripsi terdapat pada bab ini. Bab ini menerangkan dan menjelaskan antara lain arsitektur komputer, mapping I/O, dan system isyarat jari tangan.

BAB III          : PERANCANGAN SISTEM

Menjelaskan tentang desain dan perancangan sistem yang akan digunakan dalam pembuatan program, meliputi : pokok-pokok bahasan dari perancangan baik secara perangkat lunak atau perangkat keras yang dibuat.

 

BAB IV          : IMPLEMENTASI SISTEM DAN UJI COBA

Pembutan software dari realisasi desain hardware dan perancangan sistem serta melakukan percobaan, pengamatan dan analisa dari sistem tersebut.

BAB V            : PENUTUP

Birisi kesimpulan hasil-hasil penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian dan saran yang merupakan tindak lanjut sumbangan penelitian bagi perkembangan teori dan praktek bidang yang diteliti.

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Penelitian Terdahulu

Komunikasi adalah salah satu hal penting dalam hidup, tapi untuk komunikasi anak tuli adalah hal yang sulit untuk dilakukan mengingat keterbatasan pada indera pendengaran, sehingga mereka mengalami apa yang disebut "bahasa miskin." Tanda tanda alam bahasa yang mereka telah berbuat cukup untuk membantu mereka dalam berkomunikasi, namun dengan kehadiran Kamus Bahasa Indonesia Sistem Masuk (Sibi) membantu mereka untuk berisyarat dengan standar yang telah ditetapkan. Proses mencari Sibi kamus memakan waktu lama karena masih buku. Masalah, membangun sistem komputerisasi yang dapat membantu memfasilitasi tuli atau bahkan orang awam untuk dapat melakukan bahasa isyarat dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini menulis membuat aplikasi seperti Kamus Bahasa Indonesia Masuk Elektronik Sistem (Sibi) yang mudah digunakan bagi siapa saja, apakah tuli atau masyarakat umum. Untuk mendukung aplikasi seperti menggunakan Java sebagai penulis dari MySQL sebagai database dan bahasa pemrograman menggunakan video Ulead 9 untuk mempelajari gerakan produksi video.

Sedangkan aplikasi yang saya buat sedikit berbeda. pembuatan peralatan yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak serta diusahakan dengan menggunakan komponen yang mudah didapat di pasaran. Membuat suatu alat yang diinterfacekan ke PC melalui perangkat lunak sehingga menampilkan character dari setiap kode bahasa isyarat. Program interpretasi ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 plat tembaga dapat digunakan sebagai alat sensor pada sarung tangan dengan system digital “on” “off”. strukur tangan berpengaruh pada hasil pengolahan data digital yang dihasilkan oleh sarung Tangan. adanya persentuhan antar sensor yang tidak sesuai dengan yang diinginkan menyebabkan kesalahan penampilan huruf pada layar monior. program ini hanya mampu menampilkan gerak isyarat berupa huruf,angka dan kata yang tidak lebih dari tujuh karakter

 

 

 

 

Sistem Isyarat Jari Tangan

             Sistem isyarat bahasa indonesia (SIBI) yang dibakukan itu merupakan suatu media yang membantu komunikasi sesama kaum tuna rungu dimasyarakat yang lebih luas. Wujudnya adalah tatanan yang sistematis tetang seperangkat isyarat jari, tangan, dan berbagai gerak yang melambangkan kosa kata bahasa indonesia. Di dalam upaya pembakuan tersebut, dipertimbangkan berbagai tolak ukur yang mencakup segi kemudahan, keindahan, dan ketepatan pengungkapan makna atau struktur kata, di samping segi yang lain.

Secara terprinci tolak ukur sebagai berikut:

  1. Sistem isyarat harus akurat dan konsisten  mewakili sintaksis bahasa indonesia yang paling banyak digunakan oleh masyarakat indonesia. Hal ini merupakan tujuan utama suatu sistem isyarat, yaitu suatu sistem yang mengalihkan bahasa masyarakat umum kedalam isyarat. Upaya ini berbeda dengan bahasa isyarat yang biasa berkembang di antara kaum tuna rungu.
  2. Sistem isyarat yang disusun harus mewakili satu kata dasar atau imbuhan, tanpa menutup kemungkinan adanya beberapa pengecualian bagi diperkembangkannya isyarat yang mewakili satu makna. Kata-kata yang memiliki arti ganda memerlukan pertimbangan berdasarkan tiga prinsip yaitu ada/tidak persamaan arti, ejaan dan ucapan, serta lema yang terdapat dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Bila dua dari tiga prinsip tersebut sama dan hanya satu lema untuk kata tersebut dalam KBBI, isyarat yang sama harus digunakan. Jika prinsip ini tidak diikuti maka jumlah isyarat dalam sistem ini teralalu besar sehingga akan membingungkan tuna rungu, khususnya ketika membaca dan menulis.
  3. Sistem isyarat yang disusun harus mencerminkan status sosial, budaya, dan ekologi bahasa indonesia. Pemilihan isyarat perlu menghindari. Adanya kemungkinan konotasi yang kurang etis di dalam komponen isyarat di daerah tertentu di indonesia.
  4. Sistem isyarat harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan dan kejiwaan siswa.
  5. Sistem isyarat harus memperhatikan isyarat yang sudah ada dan banyak dipergunakan oleh kaum tuna rungu indonesia dan harus dikembangkan melalui konsultasi dengan wakil-wakil dari masyarakat.
  6. Isyarat yang dirancang harus memiliki kelayakan dalam wujud dan maknanya. Artinya wujud isyarat harus secara visual memiliki unsur pembeda makna yang jelas, tetapi sederhana, indah dan menarik gerakannya. Makna isyarat yang menunjukan sifat yang luwes (memiliki kemungkinan untuk dikembangkan), jelas dan mantap (tidak berubah-ubah artinya).
  7. sistem isyarat harus mudah dipelajari dan digunakan oleh siswa,guru, orang tua murid dan masyarakat.
  8. Isyarat yang dirancang harus dapat dipakai pada jarak sedekat mungkin dengan mulut mengisyaratkan dan dengan kecepatan yang mendekati tempo berbicara yang wajar dalam upaya merealisasikan tujuan konsep komunikasi total yaitu keserempakan dalam berisyarat dan berbicara sewaktu berkomunikasi.
  9. Sistem isyarat harus dituangkan dalam kamus sistem isyarat bahasa indonesia yang efisien dengan deskripsi dan gambar yang akurat.

 

Komponen/unsur pembeda makna

Dalam sistem isyarat ini terdapat dua jenis komponen. Yang satu berfungsi sebagai penentu atau makna, sedangkan yang lain berfungsi sebagai penunjang. Semua bersifat visual sehingga dapat di lihat komponen-komponen itu adalah sebagai berikut:

  1. Komponen penentu makna
  1. Penampil, ialah tangan atau bagian tangan yang digunakan untuk membentuk isyarat,  antara lain:
  1. Tangan kanan, tangan kiri, atau kedua tangan;
  2. Telapak tangan dengan jari terbuka, menggenggam, atau sebagian jari mencuat;
  3. Posisi tangan mebentuk huruf A,B,C atau huruf yang lain;
  4. Jari-jari tangan merapat atau merenggang;
  5. Posisi jari tangan membentuk angka 1,2,3 atau angka yang lain;
  1. Posisi, ialah kedudukan tangan atau kedua tangan terhadap pengisyarat pada waktu berisyarat, antara lain:
  1. Tangan kanan atau kiri tegak, condong, mendatar, mengarah ke kanan, ke kiri, ke depan atau menyerong;
  2. Telapak tangan kanan atau kiri telentang, telungkup, mengahadap ke kanan, ke kiri, ke depan pengisyarat; dan
  3. Kedua tangan berdampingan, berjajar, bersilang, atau bersusun.
  1. Tempat, yaitu bagian dari badan yang menjadi tempat awal isyarat dibentuk atau akhiran isyarat, antara lain:
  1. Kepala dengan semua bagiannya, seperti pelipis, dahi dan dagu;
  2. Leher;
  3. Dada kanan, kiri, tengah; dan
  4. Tangan

Penampil dapat menyentuh, menempel, memukul, mengusap, ataupun mengelilingi tempat.

  1. Arah, yaitu gerakan penampil ketika isyarat dibuat, antara lain:
  1. Menjauhi atau mendekati pengisyara;
  2. Ke samping kanan, kiri, atau bolak-balik; dan
  3. Lurus melengkung.
  1. Frekuensi, yaitu jumlah gerakan yang dilakukan pada waktu isyarat dibentuk. Ada isyarat yang frekuensinya hanya sekali, ada yang dua kali atau lebih, atau da juga yang gerakan kecil yang diulang-ulang.
  1. Komponen penunjang
  1. Mimik muka, memberikan makna tambahan/tekanan terhadap pesan isyarat yang disampaikan. Pada umumnya melambangkan kesungguhan atau intensitas pesan yang disampaikan. Misalnya pada waktu mengisyaratkann rasa senang, sedih, atau ceria.
  2. Gerak tubuh misalnya bahu, memberikan kesan tambahan atas pesan, misalnya isyarat tidak tau, ditambahkan kedua bahu diartikan benar-benar tidak tau atau tidak tau sedikitpun.
  3. Kecepatan gerak berfungsi sebagai penambah penekanan makna. Isyarat pergi yang dilakukan dengan cepat, dapat diartikan pergilah dengan segera.
  4. Kelenturan gerak menandai intensitas makna isyarat yang disampaikan. Isyarat marah yang dilakukan dengan kaku dapat diartikan sebagai marah sekali. Demikian juga isyarat berat yang dilakukan dengan kaku dapat ditafsirkan berat sekali.

 

Lingkup sistem isyarat

Berdasarkan pembentukannya, isyarat dapat dibedakan menjadi 3 macam:

  1. Isyarat pokok, ialah yang melambangkan sebuah kata atau konsep. Isyarat ini dibentuk dengan berbagai macam penampilan, tempat, arah, dan frekuensi sebagaimana diuraikan diatas.
  2. Isyarat tambahan. Ialah isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel.
  1. Isyarat awalan

Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai tempat. Isyarat awalan dibentuk sebelum isyarat pokok. Seluruhnya ada 7 buah isyarat awalan meliputi awalan ber,me,di,ke,ter,dan se.

  1. Isyarat  akhiran dan partikel

Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil,

Bertempat di depan dada dan digerakan mendatar ke kakan. Isyarat ini terdiri dari isyarat akhiran kan,i,an dan partikel lah,kah,sertapun.

  1. Isyarat bentukan, ialah isyarat yang dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih.
  1. Isyarat yang mendapat awalan dan atau akhiran/partikel, isyarat yang hanya mendapat awalan, hanya akhiran atau gabungan awalan dan akhiran dibentuk sesuai urutan pembentukannya.
  2. Kata isyarat ulang

Kata ulang diisyaratkan dengan mengulang isyarat pokok. Bila frekuensi isyarat poko lebih dari satu kali, dilakukan perhetian sejenak antara isyarat pokok yang pertama dengan isyarat pokok yang kedua. Kata ulang biasa. Kata ulang berimbuhan diisyaratkan sesuai dengan urutan pembentukannya. Kata ulang yang tergolong kata ulang semu diisyaratkan sebagai sebuah isyarat pokok.

  1. Isyarat kata gabung

Kata gabung di isyaratkan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih sesuai dengan urutan pembentukannya.

 

  1. Abjad jari

Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan(kanan atau kiri) untuk huruf dan angka. Bentuk isyarat serupa dengan international manual alphabet (dengan perubahan-perubahan). Adapun kegunaan abjad jari adalah:

  1. Mengisyaratkan nama diri
  2. Mengisyaratkan akronim atau singkatan
  3. Mengisyaratkan kata yang belum mempunyai isyarat

Jadi dengan pemanfaatan segala media komunikasi di dalam pengajaran anak tuna rungu, baik itu dengan isyarat alamiah, abjad jari dan isyarat-isyarat lainnya akan mendapatkan suatu komunikasi yang lengkap di mana komunikasi ini dikenal dengan komunikasi total. Komunikasi ini bertujuan untuk mencapai komunikasi yang efektif antara sesama tunarungu ataupun kaum tuna rungu dengan masyarakat luas, dengan menggunakan media berbicara, membaca bibir, mendengar, dan berisyarat secara terpadu.

Penerapan komunikasi total sebagaimana yang dikemukakan di atas memerlukan adanya sistem isyarat yang di dalam kenyataannya memiliki bermacam-macam cara, salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan abjad jari. Adapun bentuk dan model dari isyarat abjad jari seperti pada gambar berikut:

Berkas:ABC pict.png

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penerapan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia

            Berkomunikasi dengan menggunakan system isyarat tidak berbeda dengan berkomunikasi memakai bahasa lisan. Aturan yang berlaku pada bahasa lisan berlaku pula pada system isyarat ini.

  1. Urutan isyarat menentukan keseluruhan makna pesan yang kita sampaikan. Misalnya, anjing menggigit kucing berbeda maknanya dengan kucing menggigit anjing.
  2. Jeda atau perhentian sejenak diisyaratkan dengan jeda di antara berbagai isyarat yang dibuat. Misalnya kalimat Ibu/Ani pergi ke pasar atau Ibu Ani/pergi ke pasar.
  3. Inotasi dilambangkan dengan mimik muka, gerakan bagian tubuh lain, kelenturan dan kecepatan gerak. Misalnya pergi dengan mimik wajar dan dengan kecepatan biasa akan berbeda maknanya apabila isyarat pergi tersebut dilakukan dengan mata melotot dengan gerakan yang cepat.

 

 

Visual Basic 6.0

            Bahasa pemrograman Visual Basic termasuk bahasa pemrograman yang tidak baru lagi dan mudah di mengerti. Perkembangan Bahasa pemrograman ini sering dengan perkembangan sistem operasi yang ada, Bahasa pemrograman Visual Basic dibuat berdasarkan pada sistem operasi pada windows, sejak diluncurkannya sistem operasi windows 3.x yang walapun masih bergantung pada dos. Perkembangan Bahasa pemrograman Visual Basic dimulai dari versi 3.0 yang memang dikhususkan untuk pembuatan program under windows 3.x, perkembangan selanjutnya adalah Bahasa pemrograman Visual Basic 4.0 yang merupakan peralihan dari sistem operasi windows 3.x ke windows 95. Selanjutnya Bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0 yang berorientasi pada pemrograman internet.

            Penggunaan Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 pada pembuatan skripsi ini berdasarkan pertimbangan bahwa program yang dihasilkan dapat dijalankan pada system operasi 16 bit maupun 31 bit.

            Bahasa pemrograman Visual Basic merupakan bahasa pemrograman visual yang dalam pengoprasiannya programer tidak perlu memikirkan bagaimana membuat tampilan yang menarik, karena untuk desain tampilan program telah disediakan oleh Bahasa pemrograman Visual Basic sendiri, sehingga kita perlu memfokuskan pada program pokok yang merupakan inti dari program yang kita buat. Fasilitas-fasilitas Bahasa pemrograman Visual Basic cukup banyak, sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Tampilan Bahasa pemrograman Visual Basic dapat kita lihat pada gambar 2-3.

Gambar 2-3 tampilan visual basic

 

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

 

Pendahuluan

            Dalam bab ini akan dibahasa perencanaan peralatan yang meliputi perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dimaksud adalah rangkaian elektronik beserta komponen yang digunakan. Rangkaian elektronik yang dimaksud meliputi rangkaian sensor dan rangkaian plat tembaga pada sarung tangan yang menghubungkan seluruh peralatan dengan personal computer (PC).

            Sedangkan pembahasan perangkat lunak yang dimaksud adalah pembuatan program yang meliputi pengalamatan LPTI untuk menentukan fungsi setiap port dan program tampilan pada layar monitor.

Perencanaan Hardware

            Perencanaan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk penunjang bagi peralatan yang telah direncanakan sebelunya. Dalam pembahasan mengenai hardware akan dijelaskan tentang pemakaian program yang sesuai dengan sistem yang direncanakan.

 

 

 

 

PC

LPT 1

DATA

            Perangkat keras yang direncanakan terdiri dari modul-modul I/Odan sensor. Modul-modul tersebut digunakan untuk memberikan isyarat masukan dari sensor yang dipakai sebagai perwujudan dari rencana yang telah ada. Masing-masing modul tersebut saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain tanpa ada yang dapat dipisah-pisahkan dan membentuk suatu sistem. Gambar di bawah menunjukkan diagram blok dari sistem yang direncanakan.

 

             
   
     
 
 
   
 
 

 

 

 

 

 

 

 


Prinsip kerja dari blok diagram di atas adalah:

           Sensor menggunakan plat yang terbuat dari tembaga yang telah dirangkai pada sarung tangan, maka dengan posisi sensor tertentu setiap kode posisi akan berkolerasi membentuk abjad tertentu, angka tertentu, atau kata tertentu. Maka sinyal dari sensor tersebut akan diteruskan ke rangkaian buffer yang berfungsi sebagai penyangga sinyal dari sensor.

                Sebagai tanda bahwa sensor telah memberikan sinyal maka lampu led akan menyala. Kemudian diteruskan ke pararel port sebagai antar muka ke komputer. Maka dengan bantuan bahasa pemrograman tingkat tinggi maka sinyal tadi akan ditampilkan ke monitor yang pemilihannya terserah pemakai.

Perencanaan Penempatan Sensor

            Perencanaan penempatan sensor adalah paling penting dari perencanaan perangkat keras secara keseluruhan, karena itu diperlukan bahan sensor yang mudah digunakan. Untuk itu kami menggunakan sensor yang terbuat dari sebuah plat tembaga kecil yang mempunyai resistensi antara 1 ohm sampai 2 ohm. System yang digunakan adalah digital.

            Struktur tangan di sini sangat mempengaruhi dalam penempatan sensor, untuk itu dalam penempatan sensor dipilih tempat-tempat yang domainan dan slalu menjadi tempat pertemuan jari tangan dalam melambangkan abjad bahasa isyarat yang akan di sensor. Sehingga keseluruhan sensor yang akan digunakan cukup banyak berkisar kurang lebih 11 sensor.

Rangakaian Sensor

            Pada perencanaan rangkaian sensor kali ini kami menggunakan buffer SN74LS244N, dimana transmisi sinyal dari sensor berupa data digital akan diteruskan ke LPTI dengan bantuan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Data-data tadi akan diolah untuk menterjemahkan dari gerakan-gerakan dari bahasa isyarat. Berikut ini gambar rangkaian sensor                               

                                                                                

 

 

 

                                                                                    VCC              

                                                                                                                  

                                                                                                                                            1K

                                                                                        1K                                                   Led

                                                                                                                                                    LPTI

                                              sensor            1F                 

 

 

Adapun cara kerja dari rangkaian sensor ini adalah ketika lempengan logam dalam keadaan terbuka maka tegangan pada Vcc akan mengisi kapasitor sehingga input buffer high dan output menjadi low. Dan jika lempengan logam dalam keadaan tertutup maka kapasitor akan membuang muatannya ke ground sehingga masukan menjadi low dan keluarannya menjadi high, dan begitu seterusnya.

Perencanaan Software

            Untuk merealisasikan peralatan yang telah dirancang agar dapat dijalankan maka peralatan tersebut membutuhkan sebuah program atau software. Dalam pembuatan program ini dapat kita gunakan bermacam-macam bahasa pemrograman baik bahasa pemrograman tingkat tinggi maupun tingkat rendah. Bahasa tingkat rendah misalnya, bahasa assembly yaitu bahasa yang hanya dapat berkomunikasi dengan suatu perangkat mesin pada sebuah komputer. Sedangkan bhasa tingkat tinggi misalnya bahasa pascal, bahasa visual basic, atau bahasa delphi.

            Untuk bahasa pemrograman kali ini kita dapat memilih dari sekian banyaknya bahasa dengan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan perangkat keras yang telah dirancang sebelumnya. Untuk itu dalam pembuatan program ini dapat kita pilih salah satu bahasa tingkat tinggi yaitu visual basic versi 6.0. mengingat visual basic sangat mudah dalam menampilkan bentuk visual yang menarik.

Dalam perancangan program ini akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan program sebagai berikut:

  1. Pembuatan flowchart.
  2. Perancangan program pertama.

Penyusunan flowchart

Dalam perancangan sebuah program untuk menjalankan peralatan yang dibuat maka kita akan menentukan terlebih dahulu rencana sebuah program dengan membuat diagram alur atau flowchart. Hal ini tentu saja kita lakukan sesuai dengan yang kita susun.

Dalam penyusunan program yang akan kita buat diperlukan langkah-langkah agar dapat mempermudah dalam pembuatan program nantinya, baik penyusunan maupun penulisan program itu. Susunan algoritma yang  akan ditulis dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Inisialisasi untuk port LPT 1
  2. Pemilihan type isyarat berupa huruf, angka atau kata
  3. Pendeteksian saklar-saklar pada sarung tangan, apabila tidak ada saklar yang tertekan maka dilakukan proses pendeteksian kembali. Apabila saklar tertekan maka akan diteruskan kelangkah selanjutnya.
  4. Pengecekan data dimemori
  5. Selesai menjalankan program

Program ditulis dan dicompile menggunakan visual basic versi 6.0. pertama kali yang dilakukan adalah inisialisasi hardware. Pararel port akan mengirimkan nilai untuk pengatur fungsi-fungsi dari port yang digunakan. Pada tugas akhir ini semua jalur diharapkan dapat digunakan. Terdapat 11 sensor yang harus dapat diteruskan kealamat masing-masing, untuk mendapatkan karakter. Mengingat pada LPT 1 alamat data hanya berisisi 8 jalur, maka jalur ini akan diisi untuk data sensor 1-8. Sedangkan sensor 9-11 akan di alamatkan ke LPT status.

Tampilan menu terdiri dari pendeteksian karakter-karakter unrtuk huruf, angka, dan kata. Apabila pilihan menu telah ditentukan maka jalur I/O membaca data yang masuk dari penekanan saklar akibat dari adanya isyarat yang dilakukan dari jari tangan. Data-data tersebut akan di bandingkan. Bila data sesuai dengan huruf, angka atau kata tertentu maka hasilnya akan ditampilkan dilayar monitor.

Adapun flowchart dari program yang kita buat dapat dilihat pada gambar berikut ini:

 

 

 

         

    Gambar Flowchard Program Utama   

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                               

                                                                                      Y

 

                                     T

                                                                       Y

 

 

                                             T                            

                                             

 

                                                                                         Y

 

               

                                            T

               

                    T

 

               

                                        Y

                                                                        

 

 

 

 

Oval: END SUBFlowchart: Decision: SELESAIParallelogram: TAMPILKAN KE MONITORFlowchart: Decision: DATA SESUAI

BANDINGKAN DATA

Parallelogram: DETEKSI SAKLAROval: SUB HURUF                    Flowchard Sub Huruf

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                            T

 

                                                            Y

 

 

 

                                                                                                               T

 

               

                                                                     Y

 

 

                                                  

 

 

 

 

 

                                     Flowchart Sub Angka                  

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


               

                                                                                                                                                          T

 

               

                                                                                           Y

 

 

 

               

                                                                                                                                                        T

 

                                                                     Y

 

 

                                            

 

 

 

 

                            Flowchart Sub Kata    

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


               

                                                                                                                                                               T

 

                                                                               Y

 

 

 

 

                                                                                                                         T

 

                                                                                Y

 

 

 

 

 

 

 

Perancangan Form Utama

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa form ini adalah merupakan suatu form yang digunakan sebagai form utama. Pada unit ini semua pelaksanaan program akan dilakukan, baik untuk menghubungkan form satu dengan yang lainnya.

Pada form ini akan melayani hal-hal sebagai berikut:

  1. Menu yaitu digunkan untuk melihat atau menampilkan pilihan yang ada, berupa huruf, angka, atau kata. Perancangan menu pilihan ini menggunakan komponen VB Tmenu yang ditempelkan pada form 1. Jika diklik maka akan muncul tampilan huruf, angka, atau kata.
  2. Option yaitu digunakan untuk melihat atau menampilkan tampilan dengan bentuk huruf, angka, atau kata berdasarkan waktu. Form option ini juga dimunculkan dari form utama yaitu pada sub menu option.
  3. About yaitu merupakan menu tambahan yang isinya adalah cara menggunakan system dan si pembuat ini.

 

 

 


Create a free website Webnode